Sunday, November 24, 2013

Teruntuk Pangeran Pengagum Hujanku♥

Hai kamu,apa kabar? Masih ingatkah kamu pertemuan kita tempo hari? Saat rinai hujan menari-nari di atas langit yang mendung. Kemudian kamu mengenalkanku pada hujan. Pada kesederhanaan hujan. Dan selepasnya,aku mulai menyukai hujan.

Kepadamu,laki-laki yang sempat mendiami pikiranku selama dua tahun terakhir. Sini,duduklah di sampingku. Akan kuceritakan gadis yang jatuh cinta,hujan, dan benda ajaib yang bernama hati.

Memang kisah itu hanyalah kisah klasik. Kisah yang disusun dari segala yang amat sederhana. Dimana,kamulah yang menjadi bagian terkrusial dari kisah penuh kesederhanaan ini. Meskipun sederhana,tapi entah mengapa aku menyukainya. Detik detik bersamamu. Melukis lengkungan senyummu. Lalu,menyimpannya ke dalam memori otakku.

Aku merasa tidak perlu mengingat kapan tepatnya aku tertarik kepadamu. Dulu,aku selalu bersikeras membantah perasaan aneh yang bersemayam di hati ini. Namun otakku tidak hentinya berteriak, "Ini Cinta!". Hatiku tentu saja setuju dan ikut bersorak dengan terompetnya. Aku hanya tertawa,karna aku yakin mereka sendiri pasti tidak mengerti apa yang mereka bicrakan.

Aku selalu menyukaimu,sejak perbincangan pertama kita lewat dunia maya. Tersenyum setiap kau muncul di sana, membaca semua tulisanmu seolah-olah aku bisa mendengarmu bicara langsung. Rasa itu rapi tersimpan di hatiku.

Bulan berganti tahun dan aku masih dengan sabarnya memelihara perasaan ini. Dan seperti gencatan senjata,aku sepakat untuk tidak begitu memikirkanmu. Jadi,aku hanya mengingatmu lewat hujan. Karena hujan selalu mempertemukan kita. Membuat kita terjebak dan menunggunya berhenti bersama-sama. Membiarkan lamunan menguap,kemudian turun bersama setiap rintiknya. Kau san aku tidak pernah mempunyai apa-apa. Mungkin hanya sejumput pertemanan dan satu tetes perhatian dariku. Tetapi hujan membuat seolah olah kita memiliki lebih dari itu –angan,khayalan, dan rasa hangat yang berdiam diantara kita. Aku suka hujan. Dulu,ia membuat kita semakin dekat. Tapi belakangan, ia hanya menegaskan kalau kita tidak memiliki apa-apa lagi; selain kecanggungan dan kehampaan. Membuat dingin menyelinap di antara kita yang sudah cukup dingin lewat keheningan, dan rasa bahwa kita sudah tidak saling mengenal lagi.


Di ujung halaman,aku menemukan cinta dan manusia adalah satu. Namun,cinta terlalu kuat,sehingga mereka harus membaginya untuk merasakannya. Kau tidak bisa menampung cinta hanya di hatimu sendiri. Karna itu jatuh cinta sendirian adalah menyakitkan.
Kepadamu,laki laki dengan badan yang mudah terbawa angin. Kali ini biarkan aku jujur. Aku tahu satu hal yang aku inginkan. Aku ingin kau terus ada dalam hidupku,enah menjadi rekan kerja suatu saat nanti atau sekedar teman dekat. Teman berbagi segala keluh kesah.
Mengapa? Karena aku menyukaimu♥♥♥♥


                                                                                            
-☺☺☺☺-




http://nikenayupr.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment