Sunday, November 24, 2013

Surat untuk Regina



Kepada seorang teman lama.
    Di dalam pencarian.
Hallo.
Selamat malam, Regina.
Apa kabarnya? Aku Sonya Annisa Ilma, teman masa kecilmu dulu. Apa kau masih bisa ingat aku? Kalau aku masih mengingatmu. Kamu, teman pertama yang kupunya di sekolah dasar. Kamu pasti semakin bertambah cantik, ya. Semoga selalu sehat dan bahagia di mana pun berada. Oh, iya, maafkan. Aku lupa siapa nama lengkapmu. Aku hanya mengingat sepotong saja. Regina. Begitulah dulu aku selalu memanggilmu.

Teman masa kecilku,
            Saat ini usia kita sama-sama sudah dua puluh dua tahun, bukan? Aku tebak, kamu pasti lebih tinggi dariku, lebih manis, dan apakah rambutmu masih lurus seperti dulu? Aku selalu membayangkan apa yang berubah dari rekaman wajah yang kulihat di usia enam tahun dulu, pasti sudah banyak yang berubah.
Aku kangen kamu, Regina.
            
           Kita mungkin terlalu kecil untuk memahami arti sebuah perpisahan. Aku bahkan masih sering tertawa mengingat hari itu. Hari di mana kita berjalan pulang sekolah seperti biasanya. Melewati pohon-pohon besar, SMP yang berpagar tinggi, dan tentu saja melewati gang rumahku. Aku ingat, kamu mengatakan kalau hari itu hari terakhir kita akan pulang bersama. Karena besok setelah pembagian rapor, kamu akan pindah ke Batanghari. Aku tertawa saat mendengarnya. Saat itu yang ada dipikiranku, kamu akan pindah ke batang besar di depan sekolah kita. Hahaha. Kamu pun ikut tertawa. Kalau saja aku tahu bahwa itu adalah tawa terakhir yang kudengar darimu. Mungkin aku ingin merekamnya sesaat.

Hai, Regina.
            Aku, Sonya. Aku mengulangnya lagi. Agar namaku terlacak di antara satelit pintarmu. Seharusnya, di dunia yang semakin canggih ini, kita bisa saling bertemu melalui akun sosmed, kan? Ah, mungkin kamu sama sepertiku. Lupa. Melupakan siapa nama lengkapmu. Aku pernah bertanya pada Mama, apa beliau ingat siapa nama lengkapmu. Ternyata Mamaku pun lupa.
Mungkin saja, dengan aku menulis surat ini hingga mendarat ke wilayah Kota Bekasi, kamu menemukanku, membaca suratku ini. Regina.
Teman Sepermainanku yang baik.
            Aku, Sonya. Temanmu yang selalu duduk di sebelahmu saat kita masih kelas satu. Aku temanmu yang selalu pulang sama-sama. Temanmu yang pernah kamu ajak makan rambutan sepuasnya di bawah pohon di depan rumahmu, rumah dinas Ayahmu. Aku juga pernah menjadi anak hilang, dicari nenekku karena lupa minta izin saat main ke rumahmu. Aku, gadis kecil yang berambut pendek seperti gaya Yuni Shara, memiliki bola mata yang bulat, dan senyum yang katamu sangat manis. Apa kamu bisa mengingatku sekarang?
Aku, teman masa kecilmu.
            Sekian surat ini kutulis. Semoga suatu saat, surat ini dapat kaubaca lalu mengingatku. Aku ingin ketemu sama kamu, teman masa kecilku. Semoga Tuhan berbaik hati, ya.
Salam sayang.
Palembang, November 2013.
Yang merindukanmu, Sonya Annisa Ilma.

 
http://goresantintamuslimah.blogspot.com


No comments:

Post a Comment