Sunday, November 10, 2013

Sesal


Dalam setiap perjumpaan maupun perpisahan,selalu saja ada campur tangan tuhan di dalamnya. Dan apapun itu, rasanya mustahil tuhan merencanakan sesuatu
tanpa sebab. Mungkin seperti
tamparan buat diri sendiri yang bisa di jadikan  pelajaran hidup.
       “Selamat ya, semoga kalian bahagia.”  Dia memeluk perempuan di hadapannya, menguatkan hati, lalu tersenyum semanis yang dia bisa pada lelaki  yang sudah teramat ia kenal di samping mempelai wanita.
    Aku tetap berdiri di belakangnya menanti giliran menyalami rekanku yang sedang berbahagia. Aku teramat faham gerak-gerik untuk tetap mencoba kuatnya kak Disa. Aku remas bahunya pelan, mencoba menenangkannya.
     ” Aku gak papa, Dhan.” Jawabmu pelan seraya menengok sedikit.
” Harusnya dua tahun yang lalu aku segera jawab permintaannya ya,tanpa mendengar omongan tak penting mereka. Kalau gitu gak  akan berakhir begini. “
     Kamu menunduk, berjalan pelan menuju orang tua mempelai. Nasi sudah jadi bubur, rasa tak biasa yang sudah ada namun di tutupi rasa tak pede untuk menjalin kasih dengan seseorang yang jauh di bawah umurnya yang menjadi keraguan kak Disa untuk berkata iya kala itu.
   ” Jodoh pasti bertemu kak kata Afgan juga.” Jawabku lirih.

No comments:

Post a Comment