Dear, si Kuning….
Haii,, kuningku, bagaimana kabarmu? Aku ingin tahu kabarmu. Apakah
kau bahagia atau justru bersedih? Aku tahu
kau selalu tersenyum, tapi aku tak pernah tahu apa yang kau rasakan sebenarnya.
Sebab, senyummu itu bisa jadi adalah luka yang berusaha kau sembunyikan. Yaa,,
mungkin kau tak jauh berbeda dengan pemilikmu ya J
Kuningku. Si kuning. Kau tahu kapan panggilan itu tercipta? Panggilan
itu belum lama tercipta, semenjak hatiku kedatangan seseorang. Aah,, kau pasti
tahu, bukan? Kau tahu segalanya
tentangku. Kau adalah yang paling tahu sebab tawa dan tangisku. Tak ada yang
lebih tau darimu, Kuningku…
Andai kau bisa berbicara, apa yang ingin kau katakan padaku?
Apakah sesungguhnya kau bosan dengan segala keluh kesahku? Ataukah kau
geregetan melihat kemalasanku? Dan jangan-jangan kau ingin berontak saat
kupeluk dan kukecup ketika aku tengah merindukan seseorang? Ayo,, bicaralah
padaku J
Kuningku, ini adalah surat cinta untukmu. Tanda terimakasihku
untukmu yang selalu setia menjadi telinga untuk mendengarkan keluh kesahku. Selalu
setia menjadi penampung air mataku. Dan penjaga rahasiaku yang paling setia.
Terimakasih Kuningku, sudah menemani sepi-sepiku… Menemaniku
menabung rindu untuknya yang selalu kutunggu…
Peluk kecupp dari pemilikmu
Fetih J
No comments:
Post a Comment