Sunday, November 24, 2013

WORO_WORO: #TantanganMalamMinggu4

Hai-hai #SahabatKlubBuku kita sudah sampai di #TantanganMalamMinggu4 ya. Di umumkannya #TantanganMalamMingu4 ini tepat di Hari Guru lho. Jadi, gak salah kan kalau kita buat penghargaan buat beliau-beliau dengan karya terbaik kita. Ayo, buat apa saja karya terbaik boleh cerpen, puisi, essai dll. Siap?
Untuk kali ini cuma ada satu ketentuan;

1. Kirim link karyamu itu ke @klubbuku_bekasi ya

Kita tunggu sampai Sabtu, 30 November 2013m pukul 24.00


Afriansyah

Dear : Afriansyah

Selamat pagi, Ri ... Walau saat ini adalah malam hari, aku merasa selalu bersemangat ketika menulis untuk berbicara kepadamu tanpa suara dan hanya melalui kata.
Apa kabar? Disana adalah langit yang kau kagumi dengan matamu. Disini adalah langit yang ku gambarkan persis mengenai dirimu. Haha aku terlalu puitis, semoga kamu baik disana.
Gak kerasa ya kita udah 2 tahun sama sama dalam menjalin sebuah hubungan. Hubungan yang lebih dari sekedar teman ini kita jalani bersama jarak. Rasanya pertemuan kita dua tahun lalu ingin aku ulang kembali, Ri.
Kapan kamu kembali kesini? banyak hal yang ingin aku ceritakan sama kamu, Ri. Aku juga pengen liat kamu ketawa dan menasehatiku lagi dengan mata teduhmu secara langsung.
Sejujurnya, aku benci dunia maya, tapi dunia ini hanyalah satu-satunya jalan kita saling menyampaikan rindu ya?
Kamu tahu? Aku menyimpan puisi-puisimu selama ini, aku simpan di tempat khusus, yang terkadang aku buka lagi kalau memang aku lagi ingat sama kamu. Dan ini adalah salah satu hobi rahasiaku, Ri, yang sekarang aku bocorkan kepadamu
Oh iya kamu ingat dengan Puisi, "Senada Untuk Hawa" milikmu? Itu salah satu puisi yang menjadi favoriteku, Ri.
Yang ku lepaskan seluruh jiwa
Mengenai wajahmu yang sesekali menenangkan hati
Dan tentang segala asa yang kusimpan untuk pertemuan kita nanti
Ya, aku selalu berharap akan pertemuan kita, Ri. Aku juga pernah membaca sebuah Puisi Karya Putra Zaman berjudul "Diantara Dua Jam Matahari" ada bait yang ku suka
Fajarku adalah pagimu
Dan senjaku adalah malammu
Saat matahari menyelipkan sayap pertamanya melalui celah-celah jendela kamarku.
Kamu sudah bermandikan hangat sinarnya
Saat matahari memulai perjalanannya ke barat kaki langit cakrawalaku
Kamu sudah terlelap dan terbuai dalam mimpi indahmu
Tak begitu kejam memang ...
Menurutmu bagaimana, Ri? Bagus bukan? Aku pikir kamu akan setuju dengan pendapatku. Hehe.
Ri, ingat saat kamu bilang bahwa jarak adalah masalah kecil yang tidak perlu kita permasalahkan? Apakah itu benar? Ri hubungan butuh pertemuan, bertatapan langsung dengan raga kamu, Ri.
Kamu tahu, ini adalah surat ke 54 yang ku tulis, Ri, dan aku kirim ke alamat emailmu tanpa kau balas satu pun. Kamu kemana Ri? Bagaimana keadaan dan kabarmu disana? Aku butuh pertemuan Ri. Kamu pikir enak hanya menatap kamu melalui bayangan dan sebuah foto saja? Kamu pikir dong Ri, mau sampai kapan aku seperti ini menunggu kamu? Kapan kamu kembali Ri?
Ri, aku benci dengan kesadaranku ketika aku merindukanmu. Ketika dua jam matahari bukanlah dua jam untuk kita Ri! Ketika ada hal yang menyadarkan ingatanku bahwa aku ga pernah lagi bisa ketemu kamu Ri, aku yang gak akan lagi bisa liat senyum kamu, Ri, nyentuh tangan kamu dan hal-hal kecil yang kita lakuin Ri.
Aku memang mencintai pertemuan Ri, tapi saat ini aku gak masalah jika kita harus berhubungan dalam jarak Ri, aku gak akan lagi protes minta kamu pulang, aku gak akan lagi marah-marah biar kamu cepet datang dan main lagi sama aku, aku gak akan lagi egosi Ri, tapi aku mohon kamu bangun, kamu bangun sekarang, kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya, kasih aku waktu lagi. Ri.
Tolonglah Ri, balas emailku Ri, aku janji aku tidak memaksa kamu lagi untuk memenuhi ego aku Ri. Aku mohooooonnnnnnnnn kembali..........
Ri, kamu ga boleh tidur lama-lama ya, aku tunggu kamu sampai kamu bangun dan membalas emailku lagi dengan puisi kaya dulu, kaya biasanya Ri





Untukmu

Hay , kekasih ku tersayang :) apa kabarmu ?? Kamu tau aku merindukanmu lho . Yah walau aku tau kamu tak menyadarinya . Hheehhe . Kamu tau ? Aku hingga kini masih menunggu mu dalam penantian . Kapan ya kamu datang ?? Hufffhhhhh . Kalau kamu datang boleh aku panggil sayang ? Atau cinta mungkin ? :p hihihi apapun itu yang pasti sih kamu kekasihku . Akhhh aku tak sabar menunggu batang hidungmu muncul dihadapanku . Eh , kamu jangan tertawa ya saat melihatku . Hehehhe . Menulis surat ini buat kamu th menjadi sensasi tersendiri . Karena mengukir tawa diwajah ku . Hehehhe . Sudah ya kekasihku :) kita pasti cepat bertemu .

                                    Loph u pull

Dear

Dear kamu, yang kini tlah bernama mantan
Haii, apa kabar kamu? Masih ingat aku kan? :')
Hari ini tepat aku membalik lembar kelima kalender yg ada dikamarku semenjak hari itu, hari dimana keadaan memaksa kita untuk menyepakati kata USAI.
Aku masih selalu ingat satu pertanyaan bodohmu yg tak pernah berhenti kau tanyakan dan tak sempat kujawab. mengapa setiap kau berbisik "i love you" aku hanya membalasmu dengan senyum dan kata "too" saja?
Itu karena aku cinta kamu,teramat mencintaimu. aku bukan tak ingin mengucapkan 3 kata sakral itu, 3 kata yg bagi orang lain mampu membuat bunga sakura gugur tak bersisa ketika berucap dan mendengarnya. tapi bagiku 3 kata itu tak perlu, 3 kata itu sanggup untuk mengungkapkan cintaku.
*Hufhh.. kamu sudah tahu, rasa penasaranmu sudah terjawab?
Sekarang bantu aku ya mantan :') Bantu hatiku untuk tak lagi bergantung padamu, bantu hatiku untuk tak hanya menjadikan sorot matamu satu-satunya mantra ajaib untuk menenangkannya.
xxxxxxxxxxx
Aku mencintaimu.. Aku ingin menulis buku ku kembali, melanjutkan cerita yg sempat berhenti, dan dihalaman terakhir aku ingin penaku digoreskan oleh tangan hangatmu.
22 November 2013 Bersama senja yang tak lagi jingga Di 5bulan kesepakatan "Usai" kita setujui. Hari dimana harusnya saya meneriakkan lantang kata move on :')

Lelaki yang Puisi

: I Made Dwi Kusuma Wijaya
Selamat pagi, lelaki yang puisi
Pukul empat di kotaku, pukul lima di Tabananmu yang sepi
Sudah bersiapkah kau menganyam mantra gayatri mengirim vibrasinya sampai ke sini?
Kau lelaki yang puisi,
Suaramu dan lekuk di sudut-sudut wajahmu kala senyum bertandang
Ada yang jatuh lebih lesat
Ada pijar yang demikian langsat
: gemintang jatuh di dadaku
Hei, lelaki yang puisi!
Kau yang terus menerus menyesap sepi: perih
Tahukah kau ada yang bertumbuh di sini?
Rindu yang lebih jarak dari Jakarta – Bali
07:16
16/11/2013
*tersebab sebuah foto
hadir tanpa tendensi apa-apa
Pembacaan puisi ini bisa didengar di : Lelaki yang Puisi

@empatsayap

http://4sayap.wordpress.com/

Baju Batik untuk Bapak


                                                                                    Jakarta, 24 November 2013
Teruntuk Bapak Tercinta
Assalamualaikum, Pak.                               
Salam hormat tiada tara dari putri bungsumu.
Pak, Bapak bahagia tidak di sana? Di sini aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu.. Bapak kangen tidak sama aku?. Aku kangen banget sama Bapak. Kangen diselimutin sama Bapak, kangen diusap-usap kepalanya sama Bapak. Kangen sama khawatirnya Bapak yang berlebihan, tapi aku suka. Kangen membuatkan teh manis buat Bapak. Kangen menghabiskan mie instan yang kuahnya sudah di habiskan sama Bapak. Kangen mendengarkan lagu-lagu campursari favorit Bapak tiap pagi dan sore hari. Pokoknya aku kangen semua tentang Bapak. Kangen banget Pak.
            Pak, terima kasih banyak telah megajarkanku arti dari perjuangan yang ikhlas dan semangat kerja keras. Aku ingat sekali perjuangan Bapak untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkanku sampai lulus SMA. Mengayuh becak tua diusia yang renta.  Maafkan aku yang sedikit memaksa untuk melanjutkan sekolah ke SMA waktu itu Pak. Aku berfikir dengan ijazah SMA aku bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Dan bisa meringankan beban Ibu dan Bapak. Harusnya waktu itu aku bekerja saja setelah lulus SMP. Ibu dan Bapak istirahat di rumah saja menikmati masa tua. Maafkan aku Pak, jika aku selalu  menjadi bebanmu. Dan belum bisa membahagiakanmu. Sungguh aku ingin membalas jasa mu, meski sebenarnya takkan pernah bisa terbalas sampai kapanpun. Bapak adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang nyata. Malaikat tanpa sayap ku.
            Pak, sekarang aku sudah bekerja di Jakarta. Dengan ijazah SMA dari perjuangan Bapak yang luar biasa, aku bisa bekerja sebagai buruh pabrik. Alhamdulillah sudah bisa hidup mandiri. Sudah bisa beli handphone dan notebook dengan keringat sendiri. Barang-barang yang sungguh ingin aku miliki dari dulu. Dari semenjak kita masih berada di atap rumah yang sama. Dulu Aku tak berani merengek meminta dibelikan. Bahkan untuk sekedar bilang ke Bapak ingin memiliki barang-barang itu saja aku tak berani. Karena aku tahu, akan sangat tidak tahu diri jika aku melakukannya dengan kondisi ekonomi keluarga kita yang sulit. Aku sudah bisa pulang pergi Jakarta-Brebes sendiri loh Pak. Sekarang putri kecilmu yang dulu pemalu dan penakut sudah jadi wanita yang pemberani. Bapak tidak perlu khawatir lagi.
            Oh iya Pak, baju batik yang ku belikan 3 tahun lalu buat Bapak sudah aku berikan kepada Kakak. Tadinya aku tidak rela, karena itu khusus aku belikan buat Bapak. Tapi Ibu dengan kelembutan hatinya membujukku untuk memberikannya kepada Kakak. Sayang kalau hanya menggantung di lemari, kata Beliau. Bapak tahu tidak, aku sangat sedih karena Bapak tidak sempat memakai baju batik dariku. Baju batik yang sengaja kubelikan untuk Bapak dari keringatku sendiri. Untuk dikenakan dihari istimewa hari Raya Idul Fitri. Harapanku, dihari Raya Idul Fitri kala itu adalah hari raya yang membanggakan, karena aku  akan  melihat Bapak dan Ibu mengenakkan baju batik dari hasil keringat pertamaku. Tapi takdir berkata lain. Hari ke 17 dibulan Ramadhan kala itu sungguh menyesakan dada. Menguras air mataku. Bapak pulang terlalu cepat. Meninggalkan aku yang belum sempat membahagiakan Bapak. Aku sungguh tidak menyangka jika dihari Raya Idul Fitri waktu itu aku dan Ibu akan nyekar di pusara Bapak. Karena biasanya kita nyekar ke makam Si mbah. Aku sangat terpukul Pak. Dihari nan fitri waktu itu aku benar-benar mengerti arti kehilangan, belajar mengikhlaskanmu, menguatkan ibu dan menerima takdir. Karena Takdir adalah kenyataan yang terbaik dari yang maha Segalanya. Semoga Bapak damai di sana. aamiin
            Maafkan anakmu ini yang belum sempat membuatmu tersenyum. Maafkan aku yang masih menangis ketika merindukanmu. Tapi percayalah Pak, hatiku mengikhlaskanmu. Di sini aku belajar dan berusaha menjadi anak yang solekhah. Karena amalan yang tak putus salah satunya adalah doa dari anak soleh. Berharap doa-doa ku bisa mendamaikanmu di sana. Meringankan siksa kuburmu. Dan menjadi penerang jalanmu menuju surgawi. Hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu.
Allahummaghfir lahu warham hu wa’afihi wa’fuan hu wa akrimu nuzulahu wawassi’ madkhalahu wataqabal hasanna tihi wakaffir sayyiaa tihi birahmatika yaa arhamarrahimiin. aamiin.
            Sudah dulu ya, Pak. Semoga rinduku tersampaikan lewat doa-doa yang kupanjatkan untukmu. Salam sayang yang berlimpah dari putri bungsumu.
Wassalamualaikum wr.wb.

                                                                                                                        Putri bungsumu
     

@mutmut_tiara

 

                                                                                                                 

Surat Cinta Buat Si Kuning

Dear, si Kuning….
Haii,, kuningku, bagaimana kabarmu? Aku ingin tahu kabarmu. Apakah kau bahagia atau justru bersedih?  Aku tahu kau selalu tersenyum, tapi aku tak pernah tahu apa yang kau rasakan sebenarnya. Sebab, senyummu itu bisa jadi adalah luka yang berusaha kau sembunyikan. Yaa,, mungkin kau tak jauh berbeda dengan pemilikmu ya J
Kuningku. Si kuning. Kau tahu kapan panggilan itu tercipta? Panggilan itu belum lama tercipta, semenjak hatiku kedatangan seseorang. Aah,, kau pasti tahu, bukan?  Kau tahu segalanya tentangku. Kau adalah yang paling tahu sebab tawa dan tangisku. Tak ada yang lebih tau darimu, Kuningku…
Andai kau bisa berbicara, apa yang ingin kau katakan padaku? Apakah sesungguhnya kau bosan dengan segala keluh kesahku? Ataukah kau geregetan melihat kemalasanku? Dan jangan-jangan kau ingin berontak saat kupeluk dan kukecup ketika aku tengah merindukan seseorang? Ayo,, bicaralah padaku J
Kuningku, ini adalah surat cinta untukmu. Tanda terimakasihku untukmu yang selalu setia menjadi telinga untuk mendengarkan keluh kesahku. Selalu setia menjadi penampung air mataku. Dan penjaga rahasiaku yang paling setia.
Terimakasih Kuningku, sudah menemani sepi-sepiku… Menemaniku menabung rindu untuknya yang selalu kutunggu…
Peluk kecupp dari pemilikmu
Fetih J
 

 

 

Surat Cinta Deretan Angka

Setiap bulan aku menerima surat cinta. Coklat warna amplopnya. Di bagian depan, ada secarik kertas berisi deretan angka. Itulah hasil keringatku selama sebulan. Dengan isinya, aku bisa membagi ceria. Pada mereka yang kurang mampu, pada kedua orangtuaku, dan pada diriku sendiri.
Orang bilang uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi bagiku, uang bisa menjadi sarana kebahagiaan macam apa yang kita pilih. Tak harus selalu tentang materi, sebab bisa memberi pun jadi bahagia tanpa tanding.
Tak banyak yang mau menjalani profesi dengan gaji kecil. Kau perlu memeras otak dan mengerahkan segala energi untuk mendapat penghasilan lebih. Bahkan untuk makan dan transport pun kau masih harus mengharap bantuan orang lain.
Ada yang bilang, ketika hati telah memilih, maka segala logika akan terpatahkan. Sejujurnya aku sendiri lebih banyak dipengaruhi perasaan ketika bertahan dengan pekerjaan ini. Mendidik generasi bangsa dan berhadapan dengan mereka membuatku menemukan kebahagiaanku sendiri. Aku merasa bahagia. Sekalipun rasa bahagia itu terkadang sirna ketika isi dalam surat cintaku itu mulai menipis.
Tinggal hitungan lembar.
Logikaku masih berjalan dengan baik. Suatu saat mungkin aku akan resign. Tapi surat cinta akan tetap ku terima setiap bulannya. Mungkin tak lagi dari tempat bekerja, melainkan dari suami tercinta.
Sebagian orang menyebutnya dengan… setoran! :D


http://mamaolen.wordpress.com/

Surat untuk Regina



Kepada seorang teman lama.
    Di dalam pencarian.
Hallo.
Selamat malam, Regina.
Apa kabarnya? Aku Sonya Annisa Ilma, teman masa kecilmu dulu. Apa kau masih bisa ingat aku? Kalau aku masih mengingatmu. Kamu, teman pertama yang kupunya di sekolah dasar. Kamu pasti semakin bertambah cantik, ya. Semoga selalu sehat dan bahagia di mana pun berada. Oh, iya, maafkan. Aku lupa siapa nama lengkapmu. Aku hanya mengingat sepotong saja. Regina. Begitulah dulu aku selalu memanggilmu.

Teman masa kecilku,
            Saat ini usia kita sama-sama sudah dua puluh dua tahun, bukan? Aku tebak, kamu pasti lebih tinggi dariku, lebih manis, dan apakah rambutmu masih lurus seperti dulu? Aku selalu membayangkan apa yang berubah dari rekaman wajah yang kulihat di usia enam tahun dulu, pasti sudah banyak yang berubah.
Aku kangen kamu, Regina.
            
           Kita mungkin terlalu kecil untuk memahami arti sebuah perpisahan. Aku bahkan masih sering tertawa mengingat hari itu. Hari di mana kita berjalan pulang sekolah seperti biasanya. Melewati pohon-pohon besar, SMP yang berpagar tinggi, dan tentu saja melewati gang rumahku. Aku ingat, kamu mengatakan kalau hari itu hari terakhir kita akan pulang bersama. Karena besok setelah pembagian rapor, kamu akan pindah ke Batanghari. Aku tertawa saat mendengarnya. Saat itu yang ada dipikiranku, kamu akan pindah ke batang besar di depan sekolah kita. Hahaha. Kamu pun ikut tertawa. Kalau saja aku tahu bahwa itu adalah tawa terakhir yang kudengar darimu. Mungkin aku ingin merekamnya sesaat.

Hai, Regina.
            Aku, Sonya. Aku mengulangnya lagi. Agar namaku terlacak di antara satelit pintarmu. Seharusnya, di dunia yang semakin canggih ini, kita bisa saling bertemu melalui akun sosmed, kan? Ah, mungkin kamu sama sepertiku. Lupa. Melupakan siapa nama lengkapmu. Aku pernah bertanya pada Mama, apa beliau ingat siapa nama lengkapmu. Ternyata Mamaku pun lupa.
Mungkin saja, dengan aku menulis surat ini hingga mendarat ke wilayah Kota Bekasi, kamu menemukanku, membaca suratku ini. Regina.
Teman Sepermainanku yang baik.
            Aku, Sonya. Temanmu yang selalu duduk di sebelahmu saat kita masih kelas satu. Aku temanmu yang selalu pulang sama-sama. Temanmu yang pernah kamu ajak makan rambutan sepuasnya di bawah pohon di depan rumahmu, rumah dinas Ayahmu. Aku juga pernah menjadi anak hilang, dicari nenekku karena lupa minta izin saat main ke rumahmu. Aku, gadis kecil yang berambut pendek seperti gaya Yuni Shara, memiliki bola mata yang bulat, dan senyum yang katamu sangat manis. Apa kamu bisa mengingatku sekarang?
Aku, teman masa kecilmu.
            Sekian surat ini kutulis. Semoga suatu saat, surat ini dapat kaubaca lalu mengingatku. Aku ingin ketemu sama kamu, teman masa kecilku. Semoga Tuhan berbaik hati, ya.
Salam sayang.
Palembang, November 2013.
Yang merindukanmu, Sonya Annisa Ilma.

 
http://goresantintamuslimah.blogspot.com


Teruntuk Kamu Yang Tidak Tahu Kalau Aku Mencintaimu

Hai
Kabar kamu pasti baik-baik saja kan, aku tahu itu. Kita kan hampir tak pernah berpisah. Tak terasa sudah beberapa tahun kita berteman cukup dekat, suka duka banyak yang kita lalui, indah buruk, horor romantis, asam manis asin pahit.
Kabar kamu pasti baik-baik saja kan, aku tahu itu. Apalagi setelah kau berhasil menemukannya sebelum aku menemukan cinta yang terpendam di hatiku untukmu. Tak ada yang kusalahkan, karena memang tak ada yang salah.
Kabar kamu baik-baik saja kan, aku tahu itu. Kabarku juga baik-baik saja, aku tahu kamu tahu itu. Aku akan tetap menjadi teman terbaikmu dengan perasaan yang tersimpan rapi di laci hati yang kusut ini. Aku tak akan mengganggu percintaanmu dengannya, hanya aku minta kau doakan atau mungkin kau bantu carikan pelabuhan hatiku yang baru agar aku tak berharap perpisahanmu dengannya, karena itulah satu-satunya bukti cinta yang dapat aku persembahkan untukmu.
Salam
Dari aku yang belum berniat memberitahukan cintaku padamu

 
http://sangsederhana.blogspot.com/

Teruntuk Pangeran Pengagum Hujanku♥

Hai kamu,apa kabar? Masih ingatkah kamu pertemuan kita tempo hari? Saat rinai hujan menari-nari di atas langit yang mendung. Kemudian kamu mengenalkanku pada hujan. Pada kesederhanaan hujan. Dan selepasnya,aku mulai menyukai hujan.

Kepadamu,laki-laki yang sempat mendiami pikiranku selama dua tahun terakhir. Sini,duduklah di sampingku. Akan kuceritakan gadis yang jatuh cinta,hujan, dan benda ajaib yang bernama hati.

Memang kisah itu hanyalah kisah klasik. Kisah yang disusun dari segala yang amat sederhana. Dimana,kamulah yang menjadi bagian terkrusial dari kisah penuh kesederhanaan ini. Meskipun sederhana,tapi entah mengapa aku menyukainya. Detik detik bersamamu. Melukis lengkungan senyummu. Lalu,menyimpannya ke dalam memori otakku.

Aku merasa tidak perlu mengingat kapan tepatnya aku tertarik kepadamu. Dulu,aku selalu bersikeras membantah perasaan aneh yang bersemayam di hati ini. Namun otakku tidak hentinya berteriak, "Ini Cinta!". Hatiku tentu saja setuju dan ikut bersorak dengan terompetnya. Aku hanya tertawa,karna aku yakin mereka sendiri pasti tidak mengerti apa yang mereka bicrakan.

Aku selalu menyukaimu,sejak perbincangan pertama kita lewat dunia maya. Tersenyum setiap kau muncul di sana, membaca semua tulisanmu seolah-olah aku bisa mendengarmu bicara langsung. Rasa itu rapi tersimpan di hatiku.

Bulan berganti tahun dan aku masih dengan sabarnya memelihara perasaan ini. Dan seperti gencatan senjata,aku sepakat untuk tidak begitu memikirkanmu. Jadi,aku hanya mengingatmu lewat hujan. Karena hujan selalu mempertemukan kita. Membuat kita terjebak dan menunggunya berhenti bersama-sama. Membiarkan lamunan menguap,kemudian turun bersama setiap rintiknya. Kau san aku tidak pernah mempunyai apa-apa. Mungkin hanya sejumput pertemanan dan satu tetes perhatian dariku. Tetapi hujan membuat seolah olah kita memiliki lebih dari itu –angan,khayalan, dan rasa hangat yang berdiam diantara kita. Aku suka hujan. Dulu,ia membuat kita semakin dekat. Tapi belakangan, ia hanya menegaskan kalau kita tidak memiliki apa-apa lagi; selain kecanggungan dan kehampaan. Membuat dingin menyelinap di antara kita yang sudah cukup dingin lewat keheningan, dan rasa bahwa kita sudah tidak saling mengenal lagi.


Di ujung halaman,aku menemukan cinta dan manusia adalah satu. Namun,cinta terlalu kuat,sehingga mereka harus membaginya untuk merasakannya. Kau tidak bisa menampung cinta hanya di hatimu sendiri. Karna itu jatuh cinta sendirian adalah menyakitkan.
Kepadamu,laki laki dengan badan yang mudah terbawa angin. Kali ini biarkan aku jujur. Aku tahu satu hal yang aku inginkan. Aku ingin kau terus ada dalam hidupku,enah menjadi rekan kerja suatu saat nanti atau sekedar teman dekat. Teman berbagi segala keluh kesah.
Mengapa? Karena aku menyukaimu♥♥♥♥


                                                                                            
-☺☺☺☺-




http://nikenayupr.blogspot.com/

Surat Cinta untuk Febi



Makassar, 10 Oktober 2013
Selamat sore Febiku tersayang,
Aku berharap segala limpahan kebahagiaan menyelimutimu, seperti hangatnya sore ini. Jika saja, tak kau dapati kehangatan, sudilah kiranya dirimu menerima doa-doaku yang serupa pelukan, doa agar dirimu senantiasa berbahagia. Aku sendiri, wah betapa bahagianya aku ketika hendak menuliskan surat ini untukmu. Sudah lama rasanya kita tidak saling mengirim surat yang serupa rindu seperti ini, membuat kita lupa akan pentingnya pertemuan. Padahal aku tahu, selain diriku, dirimupun merasakan rindu dan keinginan untuk bertemu sangatlah kuat. Namun apalah daya ketika jarak dengan entengnya memisahkan kita.
Sedang apakah dirimu akhir-akhir ini, tidakkah kau merasakan adanya gejolak dalam batinmu? Belakangan ini, aku selalu memikirkan kebersamaan kita. Apakah masih kau ingat ketika kau bercerita mengenai lelaki yang menyukaimu itu? Kita tertawa-tawa sampai mengeluarkan air mata saking bahagianya. Sungguh dia tahu betul apa yang menjadi kesukaanmu. Saat itu ketika dia mengajakmu menikmati singkong rebus buatan kakaknya, kau begitu lupa diri dengan memakan begitu banyak singkong sampai perutmu kembung dan mengeluarkan gas. Sungguh sangat memalukan. Ketika kau bercerita mengenai hal itu di kamarku, pipimu begitu merona, entah karena malu atau karena kau begitu jatuh cinta, sungguh aku tak bisa membedakannya.
Oh, Febi sahabatku sayang, aku begitu merindukan kebersamaan kita. Bercerita sampai malam gelap gulita, sampai yang terdengar hanyalah jangkrik yang berada di halaman belakang rumahku. Sampai kemudian suara kita lenyap ditelan kantuk yang tadinya sungguh meriah dan ribut. Dan keesokan harinya, kita bangun kesiangan dan mendapat omelan halus dari ibuku bahwa sesungguhnya anak gadis yang senang bangun siang itu sungguh sangat jauh dari jodohnya.
Ibuku juga selalu menanyakanmu, sepertinya beliau juga merindukan kehadiranmu. Dia rindu akan mengomeli anak perempuan yang selalu menjadi teman ricuh anaknya. Beliau rindu memasak dengan porsi dua kali lipat ketika malam minggu tiba, saat dimana kau datang meginap. Beliau menitip peluk dan cium untukmu.
Oh iyah, aku akan sedikit memberitahukan kepadamu perihal sesuatu yang memang pantas untuk dibagikan dan dinikmati bersama. Kemarin, salah seorang teman membeberkan cerita mengenai salah satu buku yang telah dibacanya. Buku yang berjudul Auntumn Once More yang berisi kumpulan-kumpulan cerpen sebanyak 13 beserta jumlah penulis yang sama, salah satu cerpennya tentang buku yang berjudul Critical 11. Kau tahu kan Feb, aku selalu tergila-gila terhadap apapun tentang buku. Nah adegannya itu di took buku, yang sempat aku tangkap dari cerita teman itu adalah bahwa toko buku itu adalah tempat paling anti rasis dan anti gen. Alias paling bebas. Karena di toko buku, semu orang tidak di judge berdasarkan pilihan bukunya. Wah aku langsung jatuh hati dan sangat setuju. Yah, tempat yang paling nyaman adalah toko buku, dimana ketika kita ingin membeli tak ada seorangpun yang mengawasi seperti di toko-toko lainnya, kita dianggap semacam pencuri saja.
Febi sayang, kuharap kau juga setuju dengan rasa yang menghampiriku perihal buku tersebut. Dan besar harapanku dirimu dengan senang hati membelikannya untukku, kau tahu, akhir-akhir ini keuanganku memburuk, bahkan membeli kudapan pun aku harus berpikir tujuh kali. Ketika mengangkat dompetku, yang terdengar hanyalah bunyi gemerincing pertanda isinya cuma serpihan uang logam.
Sekiranya, sampai disini saja suratku ini. Kuharap kau mempertimbangkannya. Aku begitu merindukan saat-saat bertemu denganmu. Sampaikan salamku beserta keluarga kepada keluargamu disana yah. Semoga kalian selalu dipeluk kebahagiaan. Kutunggu balasan suratmu.
Salam rindu,
Dhani


http://diirumahkata.blogspot.com/

Surat Cinta? Untuk Kata-Kata yang Tak Pernah Terungkap

Di Tepi Kota Ini,
Tepat pukul 2.21 WIB
Masih bersama dengan hembusan angin dini hari yang siap menghantarkan salam rinduku buat kamu.^^

Dear kamu,

Hay, bagaimana dengan kabarmu?
Semoga engkau selalu dalam keadaan baik seperti apa yang kuharapkan dalam tiap munajat ku. Aku tak perlu peduli dengan kamu akan bertanya padaku atau tidak, sekedar untuk menanyakan apakah aku masih dalam keadaan baik-baik saja.

Lalu, bagaimana dengan keadaan mu? Ini tak sama hal nya dengan pertanyaan yang aku ajukan sebelumnya, tapi ini lebih kepada jiwamu haeeee pria yang masih kuharapkan. Bagaimana dengan perasaanmu sekarang? Aku tak pernah tau soal ini sejak 7 tahun silam. Aku tak pernah tau lagi bagaimana kamu memanjakan hatimu saat engkau dalam keadaan yang bergejolak. Aku tak pernah tau lagi bagaimana kamu memanjakan hatimu saat engkau terjun dalam keadaan yang membuat engkau membutuhkan sebuah bahu. Aku dan sederet pertanyaan yang tak akan pernah ku tau lagi jawabannya.

Kau tau bagaimana rasanya memendam perasaan pada suatu jiwa? Aku bingung sendiri pun harus bagaimana T_T. 7 tahun aku biarkan saja perasaan ini. Jangan kau tanya "apa aku tak bosan masih saja mengharap pada perasaan yang sebenarnya tidak akan pernah membuatku merasa nyata." Aku tau kau tak akan bertanya soal itu, apa pedulimu.

Aku ingin kamu tau, ada rasa yang tak pernah hilang sejak saat itu. Sejak saat dimana aku tak ingin memulai perasaan ini. Ada khayalan-khayalan gila yang kubuat yang justru itu adalah boomerang buatku sendiri.

Lelah? Tapi itu adalah lelahku sendiri. Kau mungkin tak akan pernah tau bagaimana lelahnya aku menunggumu sejak bertahun-tahun lamanya, hingga setiaku masih ada sampai saat ini.

Aku ingin kamu tau, tapi aku takut karena kamu tau kamu justru kamu hilang dari peredaranku.

Aku tak akan memaksa diriku sendiri untuk melepas rasa ini hingga rasa itu sendiri yang meninggalkanku.

Kuharap engkau selalu dalam keadaan terbaik seperti dalam munajat ku, cinta^^.


Salam,


Aku^^…


http://ainiamaliaaini.blogspot.com/

Surat Cinta : Harapanku

Kepadamu yang telah mengecewakan hatiku,
Apa kabar kamu?
Apakah dirimu baik-baik saja disana?
Adakah kau merindukanku?
Atau kau sudah melupakanku?
Entah mengapa hari ini semesta menyuruhku untuk menulis surat ini kepadamu, surat yang tidak pernah sampai kepadamu. Sudah sekian lama aku berusaha untuk menyembuhkan luka yang telah kamu goreskan dihatiku, tapi mengapa rasa kecewa itu masih ada? Setiap hari dalam sujudku, aku selalu meminta Tuhan untuk menyembuhkan luka ini dan apakah kamu tahu hasilnya? Tuhan membuatku lebih kuat dari sebelumnya. Tuhan Maha Adil.
Aku masih ingat bagaimana kita menghabiskan waktu bersama, bernyanyi hingga larut malam, menonton film romansa yang membuatku menangis sesegukkan, kamu mengajariku bermain gitar, dan masih banyak kenangan yang terrekam dengan baik di otakku. Apakah kamu tahu bahwa terkadang aku merindumu?
Seperti hari ini, aku merindumu.
Tapi aku tahu, bahwa kita tak mungkin bersama lagi. Dan kita, tak mungkin berbagi canda,tawa, dan tangis seperti dahulu. Sekarang, semua telah berbeda. Doakan aku untuk bisa melanjutkan hidupku, doakan aku mendapatkan pendamping yang lebih baik darimu, dan doakan aku agar cepat melupakanmu.
Begitu pula dengan diriku. Dalam tangis aku selalu berharap agar kamu menemukan sosok pengganti diriku, kamu menjadi seseorang yang lebih baik, kamu mendapatkan apa yang kamu mimpikan sejak dulu, dan aku bisa bertemu denganmu dikemudian hari dengan senyum yang mengembang di wajahmu dan wajahku karena kita berdua telah berhasil meraih mimpi kita masing-masing. Satu janjiku kepadamu saat itu bahwa aku akan terus bermain gitar. Melantunkan melodi-melodi indah yang terangkai dari setiap dawai. Aku berjanji, akan terus melakukan itu.
Jakarta, 22 November 2013
Yang telah kamu kecewakan.

Wednesday, November 20, 2013

WORO_WORO #TantanganMalamMinggu3

Yuhuu, #TantanganMalamMinggu2 kemarin masih ada di kita. Maaf ya untuk keterlambatan jadwal posting karna satu dan lain hal. Nanti #TantanganMalamMinggu2 di posting sekalian pengumuman pemenangnya kok.
   Sekarang lanjutinfo #TantanganMalamMinggu3 nih!
Cinta, semua orang pasti pernah ngerasinnya ya, pasti! Dan, hakikat cinta itu ya di ungkapkan. Walaupun, gak semua dari kita dengan gampang ngungkapin perasaannya itu. Entah karena malu, atau bahkan karna alasan jarak dan lain hal. Tapi, semua itu gak bisa jadi alasan untuk tidak mengungkapkan cintanya ya.
   Nah, di sini kita mengajak kalian untuk mengungkapkan cinta kalian ubtuk orang yang kalian cintai. SIAPAPUN! Jadi #TantanganMalamMinggu3 kali ini [SuratCinta]. Nih ketentuannya;

1. kalian, bisa kalian kirimkan untuk sahabat, orangtua, pacar, gebetan,  alam sekitar, guru-guru dsb.
2.Karna yang namanya cinta itu, universal, toh? :D Kalian bebas menentukan akan kemana kalian akan disampaikan.
3. Kalian buat yang bisa kalian posting di blog atau notes fb kalian.
4. Atau kalian,bisa juga langsung dikirimkan ke email klubbukubekasi@gmail.com. :D
5. Untuk yang sudah memosting -nya di blog atau notes fb. Silakan mention linknya ke mimin, ya. :)
6. Tidak ada aturan batas berapa kata kamu membuat . Bebas, asal tidak mengandung unsur SARA dan ponografi.
7. sudah dimulai hari ini sampai hari sabtu, 23 November 2013 Pkl. 23.59.
8. Siapkan terbaik kalian yaaaa. Mimin tunggu kaliaan

Info lebihnya bisa ke cp 089607091264. Free chat whatsapp/sms.

Thursday, November 14, 2013

Perayaan Patah Hati di November

November bagiku bukan hanya tentang hujan-hujan yang setia membasahi jalanan atau kakiku yang terkena cipratan, Atau november juga bukan saja tentang bulan ke sebelas yang menandakan tahun akan berakhir.
Awal november memberikanku satu pertanyaan tentang hal apa yang inginku ulang sekali lagi.
Aku malas menjawab! Aku menolak mengingat hal-hal apa yang ingin aku ulang.
Saat ini aku sedang berjalan di stasiun manggarai, tepat satu tahun yang lalu kita bertemu disini. Apa kau masih mengingatnya dengan jelas, Tuan?
Aku melihatnya. Ternyata masih ada kenangan yang masih menggantung di persimpangan jalan setelah stasiun, aku tidak berani mendekatinya. Aku ingin berbalik arah, tapi hal yang disebut kenangan itu memaksaku untuk menghampirinya.
Bodohlah, aku ini!
Lalu akhirnya aku sudah masuk ke dalam ruangan ini, ruangan yang entah mempunyai hal apa yang membuatku nyaman sejak pertama kali ku datang. Sebentar, apa itu tandanya aku nyaman berada dalam kenangan?
Biarkan saja aku menyimpan pertanyaan ini untuk diriku sendiri. Kau tak perlu menjawabnya.
Kau harus melihat ini, Tuan. Di sini aku melihat segala hal yang telah kita lewati bersama. Ruangan ini sesak, dinding-dindingnya seperti mesin waktu. Pertemuan pertama kita, ucapan rindu yang malu-malu kita ucapkan dan juga yang terakhir adalah ucapan selamat tanpa perpisahan setahun lalu. Kenapa di sini semuanya begitu jelas. Perjalanan tentang kita selama dua tahun. Sebentar, apakah ‘kita’ sampai sekarang masih pantas diucapkan? Ah!
Di pojok ruangan, ada sesuatu yang menggodaku. aku menghampirinya dengen penasaran. Sebuah kotak dengan gambar senja yang muram. Aku membuka kotak itu pelan-pelan. Aku menyesal membukanya, karna isinya adalah rekaman dan surat-surat yang bertebaran yang dulu pernah kita saling kirimkan. Aku tertawa miris, ternyata aku pernah mengirimkan isi surat yang sangat konyol.
Dadaku mulai sesak lagi, Tuan. Aku tidak sanggup berada di tempat ini lagi. Mungkin suatu hari kau akan berada di sini. Entah sebagai tamu yang singgah sebentar atau menetap lama.
Aku keluar, sekarang aku sudah berada di peron dua stasiun. Aneh, dulu kita pertama kali bertemu di sini, dan saat ini aku sendiri di sini. Tak apa, perjalananku sudah selesai. Kalau suatu saat kau menemukan ruangan bernama kenangan tadi, cobalah menikmatinya. Karna itu mungkin satu-satunya cara untuk mengingat bahwa ada satu kisah yang pernah ada. Semoga.
Aku berjalan keluar dari stasiun, di depanku kulihat seorang anak perempuan berlari ke arahku. Saat ia tiba di depanku, ia tersenyum. Lalu menyerahkan selembar kertas cantik bewarna biru. Sebelum aku mengucapkan terimakasih, ia telah berbalik pergi.
Aku memegang kertas itu ragu-ragu, tapi aku penasaran. Aku membuka kertas itu dan membuka perlahan dan membaca satu persatu kelimat di kertas itu. Ada namamu disana.
Hatiku berkata; “selamat. Mari adakan perayaan pernikahan dan ujung dari pengharapan.”
Aku selesai. Selesai di ujung pengharapan mengulang semuanya.
“Bagaimana kabarmu, Tuan?.” Berbahagialah.

@fiitriaaa_

Tentang [Flash Fiction]

Sudah berlalu dua minggu #TantanganMalamMinggu1 dari kita. Tapi, kita masih memberi kesepatan kepada pecinta menulis untuk menyumbangkan dan berpartisipasi ke #TantanganMenulis1 ini. Acara #TantanganMenulis1 tentang [FlasFiction] dengan tema mantan namun tidak boleh menyebutkan kata mantan. Akan tetapi, masih banyak juga yang belum tau apa itu flash fiction. Jadi, di sini kita akan sedikit membagi pengetahuan kita tentang FlashFiction.

FLASH FICTION..

Kalian pernah dengar flash fiction ? Flash fiction itu ada yang menyebutnya sebagai cerita fiksi mini. Cerpen yang dipendekkan. Dsb.
Menurut Katie Kachelries, founder dari website 365tommorrow.com , ia mengatakan bahwa flash fiction bak seekor binatang yang mempertontonkan giginya, dan cakarnya yang panjang, dengan tubuh yang ramping, otot yang kuat, tanpa lemak berlebih. Dan binatang itu akan memukul anda di paragraf pertama. Jika binatang itu tidak mengeluarkan cakarnya sedikit demi sedkit di paragraf pertama atau kedua, maka ia telah gagal. Tidak ada margin tersisa untuk eror. Setiap kata harus bermakna, jika tidak, maka kata tersebut harus dihapus.
Ruang flash fiction yang paling sering dipakai umumnya 100 kata. Flash fiction adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek umumnya karya ini lebih pendek dari 1000 atau 2000 kata. Rata-rata flash fiction memiliki antara 250 dan 1000 kata Perlu di ingat adalah Flash Fiction adalah cerita fiksi yang utuh. Perlu ditekankan bahwa Flash Fiction bukanlah genre. karena seseorang dapat menulis genre drama, misteri atau bahkan horror dalam bentuk flash fiction.
Dalam pembuatan flash fiction tidak boleh menghilangkan elemen dasar pembentuk cerita yaitu, penokohan, konflik, klimaks dan resolusi
Ruang yang terbatas untuk bercerita bagi flash fiction menuntut penulis untuk mampu tetap menciptakan alur cerita yang mengalir dan saling terkait dari awal hingga akhir.
Lalu bagaimana cara memulai menulis sebuah flash fiction?

1) Mulailah dengan ide yang kecil. Mulailah untuk membuat ide-ide kecil dengan tema yang besar :))
2) Kubur deskripsi yang bertele – tele. Jika kalian membuat FF 100 kata dan membuat deskripsi terlalu banyak. Konfliknya akan kalian letakkan dimana ? Hihii
3) Mulai cerita di tengah kejadian. Mulailah memasukkan konflik-konflik yang ingin kalian sampaikan.
4) Fokuslah pada satu gambaran cerita.
5) Buat ending yang tak terduga, yang membuat pembaca penasaran hingga membaca FF kalian sampai akhir.
6) Gunakan Twist Twist adalah sesuatu yang berbeda, mengejutkan, dan membalikkan cerita di akhir cerita.

Nah, bagaimana #sahabatklubbuku? Kalian sudah ada yang pernah membuat FF ? Ayo mention link #FF mu ke @Klubbuku_bekasi. Masih di tunggu lho contoh #FF lain dari kalian!

Monday, November 11, 2013

WORO-WORO: #menongkrong a.k.a #kopdar Klub Buku Bekasi jilid 1

SahabatKlubBuku, mimin mau kasih info yang kece nih. Duduk yang manis ya ~

Infonya adalah ... KlubBukuBekasi akan mengadakan kopdar bareng minggu ini loh \o/

Kopdar kali ini akan di adakan Pada hari Minggu, 17 Nov 2013 di FoodWalk Mega Bekasi. Dimulai dari pukul 11.00 Siang xD

Kita ngapain aja pas kopdar, nanti? • Tentunya kita bisa saling mengenal sesama dan juga pastinya bisa sharing banyak hal.

Jadi, yuk ikut kopdar bareng , selain tambah teman baru, nanti juga pasti kita seru-seruan bareng. Ada game juga loh!

Siapa aja yang ikut kopdar? • Siapa aja boleh ikut, kok. Bisa ajak pacar, teman, sahabat atau keluargaa juga. Hihi.

Untuk info lebih lanjut, bisa langsung mention ya. Atau bisa melalui whatsapp di 0896 0709 1264. Feel free to join with us! :))

Catat tanggalnya, ya. Minggu, 17 Nov 2013. Pukul 11.00 Siang. Di FoodWalk Mega Bekasi. Tiada kesan tanpa kehadiran kalian \o/

Sunday, November 10, 2013

WORO-WORO #TantanganMalamMinggu2

Yuhuu, akhirnya  #TantanganMalamMinggu1 yang berbentuk [FlashFiction] bisa di selesaikan para anggota @klubbuku_bekasi dengan sangat baik. Alhamdulillah. Terima kasih ya buat partisipasinya. Dan #TantanganMalamMinggu gak berhenti sampai di sini aja pastinya. Ada #TantanganMalamMinggu2 nih yang gak kalah seru.

#TantanganMalamMinggu2 kali ini berhubungan dengan voice note alias suara. Yah, nama #TantanganMalamMinggu kali ini [Suara Puisi]. Berikut ketentuan lengkapnya yah.

1. Setiap peserta ditantang untuk membaca puisi. Boleh puisi sendiri atau oranglain. Tapi tetep harus disebutkan sumbernya, ya.

2. Puisi yang dibacakan lalu direkam. Pakai instrumen boleh loh. Nanti file suara dikirim ke klubbukubekasi@gmail.com atau whatsapp Privat Message ke 089607091264 ( Sekalian daftar masuk ke grupnya juga boleh banget lho)

3. Puisi yang direkam maksimal adalah lima menit. 

4. Tentunya setiap kalian akan di posting di blog. Dan akan ada reward untuk yang paling special!

5. Kalian berani dengan tantangan kali ini? Kalian kereeen!

6. Gak ada syarat utama siapa yang boleh ikut. Semua boleh, tanpa terkecuali!


Oke, mudahkan ya? Seperti biasa, kita tunggu ya #SuaraPuisi mu. Paling lambat Sabtu malam 17 November 2013 pukul 24.00 Yuk, Join! FREE!

Sesal


Dalam setiap perjumpaan maupun perpisahan,selalu saja ada campur tangan tuhan di dalamnya. Dan apapun itu, rasanya mustahil tuhan merencanakan sesuatu
tanpa sebab. Mungkin seperti
tamparan buat diri sendiri yang bisa di jadikan  pelajaran hidup.
       “Selamat ya, semoga kalian bahagia.”  Dia memeluk perempuan di hadapannya, menguatkan hati, lalu tersenyum semanis yang dia bisa pada lelaki  yang sudah teramat ia kenal di samping mempelai wanita.
    Aku tetap berdiri di belakangnya menanti giliran menyalami rekanku yang sedang berbahagia. Aku teramat faham gerak-gerik untuk tetap mencoba kuatnya kak Disa. Aku remas bahunya pelan, mencoba menenangkannya.
     ” Aku gak papa, Dhan.” Jawabmu pelan seraya menengok sedikit.
” Harusnya dua tahun yang lalu aku segera jawab permintaannya ya,tanpa mendengar omongan tak penting mereka. Kalau gitu gak  akan berakhir begini. “
     Kamu menunduk, berjalan pelan menuju orang tua mempelai. Nasi sudah jadi bubur, rasa tak biasa yang sudah ada namun di tutupi rasa tak pede untuk menjalin kasih dengan seseorang yang jauh di bawah umurnya yang menjadi keraguan kak Disa untuk berkata iya kala itu.
   ” Jodoh pasti bertemu kak kata Afgan juga.” Jawabku lirih.

DIBUANG

  Hidupku bahagia dan baik-baik saja sebelum hari itu tiba. Hari itu adalah acara ulang tahunnya yang ketujuh-belas. Saat itu, meskipun aku hanya seorang diri di pojok ruangan, tapi aku bisa melihat dengan jelas pipi gadis itu berubah merah merona ketika menerima sebuah kotak berpita merah muda dari ibunya. Jangankan melihatku, melirikpun tidak. Anne hanya tersenyum sumringah memandangi kotak itu. Dan ketika kotak kado itu dibuka, jantungku rasanya seperti terlepas dari cangkangnya. Sepasang sepatu cantik berwarna merah dengan hak tinggi berkilau oleh cahaya lampu. Ah, pastilah Anne menyukainya, seperti para gadis kebanyakan. Dan tentu saja aku hanya bisa membayangkan bahwa hari-hariku selanjutnya pastilah akan terasa sepi dan menjemukan.
       Anne tidak mau lagi bermain denganku. Tidak seperti tahun-tahun silam ketika tak ada hari tanpa aku dan Anne bersama. Aku ingat bagaimana ia memeluku di awal pertemuan. Lalu kami bermain bersama di halaman depan, di sekolah, di bioskop, di supermarket, di rumah nenek, bahkan aku menemaninya saat ia dihukum oleh Pak Guru karena tidak mengerjakan PR.
       Tapi sekarang, kau bisa lihat kan? Aku hanya teronggok di sini, seorang diri tanpa ada seorangpun peduli. Atau bahkan semuanya telah melupakanku? Benar. Mereka telah lupa keberadaanku, termasuk Anne-ku. Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah menunggu dan melihatnya dari jauh. Itupun hanya satu atau dua kali.
       Saat  pagi hari, misalnya, rasanya sudah lebih dari cukup bisa menatap kaki jenjangnya bergegas menuruni tangga. Sesekali aku mendapati ia nyaris terjatuh karena terpeleset dan sontak aku terdorong untuk menggapainya, tapi kemudian aku berpikir itu adalah ide yang sangat bodoh. Tentu saja itu tidak mungkin. Hanya saja aku berharap Anne bisa lebih berhati-hati dan memperhatikan langkahnya. Aku tahu Anne adalah gadis paling manis dan jenius yang pernah kukenal. Tapi masalah ceroboh, dia juga juaranya.
       Hari itu adalah hari Rabu di musim dingin, tepat tiga bulan semenjak hari ulangtahunnya. Kau tahu, sejak saat itu sekalipun kami tak pernah bertatap muka. Tiba-tiba aku tak pernah membayangkan hari ini akan datang. Tepat pagi hari setelah menyantap sarapan, Marie, ibu Anne, datang mengahmpiriku. Tatapannya antara jijik atau curiga. Yang pasti ia terlihat tidak senang melihatku.
       “Anne, apa kau masih memakai sepatu jelek ini?” teriak wanita itu sambil memalingkan wajahnya dari aku ke meja makan, dimana Anne berada. Tunggu, apa yang dikatakan wanita itu barusan. Sepatu jelek? Hei, lihat dengan baik. Badanku, hanya robek sedikit, kok. Taliku juga masih bagus. Apa? Oh, sol ini? Ini hanya menganga sedikit. Kau tinggal memberiku lem tekstil saja, beres.
       “Sepatu itu, ya, Ma?” Anne tepat berada di hadapanku sekarang, sedang menatapku lamat-lamat. Dia terlihat berpikir sangat dalam. Pastilah ini keputusan berat bagi Anne. Dia tidak mungkin membiarkanku begitu saja, terlebih kenangan-kenangan indah yang pernah kami lewati bersama. “Buang saja, Ma. Aku sudah nggak butuh, kok!”
       A-Apa? Anne, sungguh kau bilang apa barusan? Itu benar kau? T-tunggu! Aku memberontak sekuat tenaga. Tapi sia-sia. Aku bisa apa? Tangan Marie yang sebesar umbi itu telah menentengku ke suatu tempat di depan rumah. T-Tempat sampah? Tega sekali! Di musim dingin ini aku harus berada di tempat barang-barang bekas ini? TIDAAAAAK!
       “Bisa kau tutup mulutmu yang berisik itu? Dasar Sepatu Kets Bekas Bodoh!”
       Aku buru-buru menoleh ke pemilik suara itu. Seketika aku dibuat terkejut. Bagaimana bisa dia juga berada di tempat sampah berbau busuk ini? Apa aku tidak salah lihat?
       "Kau kira gadis itu waras? Seenaknya saja dia membuangku hanya karena 
hak-ku patah tanpa mau memperbaikinya terlebih dahulu. Cih!” Sepatu merah itu tersenyum pahit. Dia, sepatu merah yang kulihat di hari ulang tahun itu. Aku baru sadar, melihat dari dekat begini warna merah itu terlihat manis dan memukau. Tiba-tiba sol-ku terasa bedebar.

Menunggu

Dibawah pohon sakura yang telah tertutup dengan lembutnya butiran salju, aku menunggu pemuda itu. Tak peduli seberapapun dinginnya udara yang mulai menusuk tubuhku, aku akan tetap menunggu pemuda itu. Katakan bahwa aku bodoh, tapi aku tak akan mengurungkan niatku untuk menunggunya. Aku hanya ingin mendengar semua penjelasan dari setiap pertanyaan yang terlintas dikepalaku belakangan ini.

“Amane-san? Kau tidak apa – apa?”
Aku menggeleng lemah, maaf aku harus berbohong. Aku rasakan tubuhku mulai mengigil karena kedinginan. Tidak, ini tidak boleh terjadi sebelum pemuda itu datang. Kucoba rekatkan baju hangatku lebih rapat lagi, mungkin ini akan membuatku lebih hangat lagi.
“Amane-san, sudah 3 jam kau menunggu disini. Pemuda itu tidak akan datang, sudahlah. Minum Teh ini dulu.”  Takeshi memberikan segelas teh hangat yang mungkin dibelinya di kedai minuman diujung jalan sana.
“Terimakasih, tapi aku yakin dia pasti datang.” Aku meneguk teh itu dan berusaha mengernyahkan pikiran bahwa pemuda itu tak datang.

Maaf kan aku Amane-san...

Aku terluka, hatiku juga jiwaku. Tapi aku tidak bisa membiarkan kedua orangtuaku merasa kecewa. Jadi, aku putuskan untuk kembali ke Indonesia dan menikah dengan seseorang yang elah dijodohkan mereka kepadaku. Biarkan salju membawa kenangan kita berdua dibawah pohon fuyuzakura. Terimakasih untuk segalanya.

Seseorang yang selalu mencintaimu,

Doni.


Serpihan Masa Lalu

Hujan turun dengan derasnya sore itu ketika kau berdiri di depan pintu rumahku. Sekujur tubuhmu basah, juga rambutmu yang kusadari telah bertambah panjang dari terakhir kali kita bertemu. Kau menggigil kedinginan, memeluk tubuhmu yang nampak lebih kurus. Ah,sudah lama kita tak bertemu. Hingga banyak yang berubah darimu. Mungkinkah perasaan itu masih sama seperti dulu?

Kau menyunggingkan senyum,lega karna akhirnya aku muncul. Kutebak,kau sudah cukup lama berdiri disana. Menungguku pulang.

Sudah berapa lama sejak kau menghilang dari hatiku? Dua bulan? Tiga bulan? Ah,sayangnya sudah terlalu lama hingga aku lupa kepastiannya. Aku hanya menatapmu dengan pandangan datar. Sudah tiada lagi emosi untukmu di hatiku. Debar debar itu sudah lenyap bersama perasaanku. Tangisku sudah habis sejak kau pergi begitu saja tanpa mengucapkan apa apa. Tak ada kabar. Tiada berita.

Tapi,kini kau datang. Memintaku untuk menyerahkan hatiku seutuhnya padamu.




Hanya dengan satu kata maaf.
“Pergilah” kataku akhirnya setelah kau selesai bicara. “Kau tak selalu bisa mendapatkan apa yang kau inginkan.”
Kisah kita sudah usai. Kuharap,itu pilihan terbaik dalam hidup kita.
 
 
#PemenangTantanganMalamMinggu

Kenangan


Kenangan. Kamu bebas memilih, apakah ingin bersahabat dengannya, atau bahkan merutuk dan membencinya.
Mungkin aku hanyalah sekelebat asap tak kasat mata di hadapanmu, atau sekedar cadangan dikala kau butuh tempat bersandar dan mengeluh. Kemudian, ketika kau tak lagi butuh sandaran, dengan mudahnya kau mendorongku ke lubang gelap tanpa pernah bertanya tentang perasaan. Dan pada akhirnya aku berhenti untuk bertahan, jaring pengikatmu tak lagi kuat untuk menahan bebanku.
***
Desember basah. Puncak dengan senja yang juga basah. Ingatkah kau tentang liburan akhir tahun kita yang takkan pernah bisa kulupakan? Ada sunrise hingga sunset dan tanah basah yang asik bercumbu dengan derasnya hujan.
Kau tak pernah mengeluhkan lelah, kau tak pernah mengeluhkan kantuk, kau tak pernah mengeluhkan apa-apa. Untukku, kau selalu tersenyum dan dan berkata ‘aku tidak apa-apa’.
Namun, kini semuanya telah berlalu. Karena tepat beberapa minggu setelah liburan ‘romantis’ kita itu, kau berubah. Entah aku yang salah, kau yang salah, atau justru keadaanlah yang salah. Aah,,, sudahlah… aku tak ingin merutuk pada keadaan.
Malam itu. Malam sebelum kau benar-benar meninggalkanku tanpa kutahu apa salahku, kau berkata, “Kamu tetap sahabatku sampai kapan pun. Aku tidak ingin pacaran lagi. Sahabat bagiku lebih berarti.” Dan malam itu, kita kembali menjadi sahabat. Sahabat yang saling mengisi kekosongan masing-masing.
Aku kembali menjadi sahabatmu yang dengan setia mendengarkan curhatanmu. Kemudian aku bertanya tentang Wanita itu__teman satu fakultasmu. Kau bercerita panjang lebar tentangnya. Tentangnya yang juga maniak coklat sepertiku. Dan kau selalu berkata dan meyakinkanku, bahwa kau dan wanita itu takkan pernah bersatu. Entah apa alasanmu berkata seperti itu.
Tahukah kamu, bahwa aku tengah menertawai diriku sendiri ketika beberapa hari setelah malam itu aku melihat relationship dan fotomu bersama wanita itu? Dan tahukah kamu, bahwa ternyata aku telah tertipu (lagi) ?
Dan, entahlah, aku tak pernah menyalahkan dan membencimu atas relationship-mu itu, tapi kenapa justru kaulah yang menjauhiku? Seoalah akulah orang yang paling bersalah dalam kisah ini. Kisah yang mana? Kisahku denganmu?
Sudahlah,, hatiku sudah terlanjur berserakan jatuh tertinggal pada setiap jengkal kenangan yang telah kita lalui. Lalu, kini kau hukum aku juga dengan memutuskan persahabatan kita yang tak bersalah itu?
Perasaanku kini tak lagi penting. Yang terpenting adalah kau dengan wanitamu. Semoga tak ada lagi hati dengan yang tercecer di setiap jengkal kenanganmu dengannya…
Perlahan telah kukubur kenangan kita keping demi keping. Dan, maaf, kini aku tak bisa lagi percaya pada tiap kata yang meluncur dari bibirmu yang pernah mengatakan janji-janji ‘surga’ padaku. Aku pun mulai berhenti bertahan sebagai sandaranmu yang kini mulai lenyap dalam nyata.
Kenangan. Yang harus kau tahu, aku tak pernah membenci kenangan kita…
Karena kenangan telah mengantarkanku menjejakkan kaki saat ini, di tempat ini. Dan tanpa kenangan, aku tidak akan berdiri di sini bersama lelakiku, saling mengaitkan jemari dan turut mendoakan kisahmu yang juga semoga indah…

@fetihabsari